SURABAYA - Diduga karena kurangnya sosialiasi, serapan untuk kuota siswa kurang mampu di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) masih belum memenuhi kuota yang ditetapkan Dinas Pendidikan Surabaya. Dari delapan SMA RSBI di Kota Surabaya, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, SMAN 13, SMAN 15, SMAN 19, SMAN 20, serta SMAN 21, jumlah pendaftar dari siswa kalangan tidak mampu masih minim. Dari total pendaftar 241 siswa di seluruh SMA di Surabaya, hanya 42 siswa yang di antaranya merupakan pendaftar mitra sekolah kurang mampu di RSBI.
Pantauan melalui situs www.ppdbsurabaya.net, di SMAN 1 tercatat dari total pagu 160 siswa, hanya terdapat dua siswa dari keluarga tidak mampu. Kondisi demikian juga terjadi di SMAN 19, SMAN 20, dan SMAN 21. Padahal sesuai kuota dari Pemerintah Kota Surabaya, setiap sekolah, termasuk RSBI diwajibkan menampung minimal lima persen dari total kuota penerimaan siswa baru.
Atas fenomena ini, Ketua Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Surabaya 2011, Ruddy Winarko membantah jika sosialisasi dianggap masih kurang. "Sosialisasi terhadap sekolah untuk mendata siswa dari mitra sekolah kurang mampu sudah dilakukan sejak jauh hari," ujarnya, Senin (27/6/2011).
Namun meski membantah kurangnya sosialiasi, Ruddy mengaku tidak mengetahui penyebab minimnya jumlah pendaftar dari keluarga miskin.
Dari rekapitulasi data tahun sebelumnya, kuota lima persen kursi untuk siswa maskin berkisar antara 2.000-2.100 kursi untuk jenjang SD dan SMP. Sedang untuk jenjang SMA berkisar antara 1.900-1.950 kursi.
Sementara secara keseluruhan, jumlah siswa mitra sekolah kurang mampu di tingkat SMP dan SMA di Surabaya mencapai 867 siswa. Rinciannya, untuk tingkat SMP berjumlah 626 siswa, sedangkan pada jenjang SMA mencapai 241 peserta didik.(rfa)
sumber: Okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar