Dear : seluruh
pengurus Almudarris tahun 1433 H
Ahlan
wasahlan ya akhi wa ukhti min LDF Almudarris,
Bagaimana
kabarnya pengurus Al-mudarris?, Masihkah kita menjunjung tinggi kata-kata
Allahu ghaayatunaa? Ar-Rasuulu qudwatunaa? Al-Qur'aanu dusturunaa? Al-Jihadu
sabiiluna? Al-Mautu fii sabilillah, Asma amaanina?, ini adalah potongan kecil
dari lirik nasyed “Bingkai Kehidupan” by Shoutul Harakah.
Masihkah
kalimat-kalimat indah itu menjadi landasan bergerak kita dalam dakwah ini?
Ataukah kalimat indah itu hanya menjadi pajangan dan didengar sebagai penghibur
saja ketika kita sedang lelah atau beristirahat?. saya yakin dan percaya,
kalimat indah itu masih menjadi landasan kita dalam bergerak dalam dakwah ini.
Tapi kalau ada teman-teman kita yang sedang terlupa, maka jangan segan-segan
untuk diingatkan. Karena dengan demikian, kita sudah mengaplikasikan salah satu
Firman Allah SWT dalam surah Al-‘Ash : 1-3, yang artinya :
"Demi masa, sungguh manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati
untuk kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran".
Masih
sangat jelas teringat di ingatan saya, ketika saya pertama kali mengenal
organisasi rohis di kampus Jantong Hate Masyarakat Aceh ini. Acara pertama yang
saya ikuti adalah pertemuan ADS (Aktivis Dakwah Sekolah) atau biasa disebut
Temu Alumni Rohis Sekolah. Jujur, pada saat itu saya betul-betul tidak paham
apa sebetulnya ADS/ temu Alumni Rohis itu, bahkan saya juga bukan anggota rohis
ketika saya duduk di bangku SMA dulu. Tujuan saya datang keacara itu adalah
saya ingin bertemu dengan kakak yang jelbabnya lebar dan sangat ramah di antara
kakak-kakak yang lain. Setidaknya kesan itulah yang pertama saya dapatkan dari
“mereka”.
Saya
sangat beruntung bisa datang pada acara temu ADS saat itu, dari acara itu saya
mengenal banyak teman-teman yang sepaham dengan saya, kakak-kakak yang sangat
luar biasa, dan pastinya sebuah kelompok kecil nan indah yang biasanya kita
sebut dengan halaqah atao liqo. Dari sana saya belajar banyak hal, masalah
agama, ilmu pengetahuan, sosial dll.
Saya
sangat terobsesi untuk melanjutkan study saya ke benua kanguru Australia, saya
juga suka searching tentang organisasi-organisasi islam disana, saya juga
pernah bertanya, apakah di sana ada LDK juga? Apakah di sana kita bisa Halaqah
senyaman di sini? Bagimana kehidupan masyarakat muslim di sana?
Suatu
ketika saya searching di internet, saya tertarik dengan sebuah organisasi islam
di Australia, tepatnya di Sydney. Di Sydney kita bisa menemukan sebuah
organisasi islam yang diberi nama dengan IDCA ( Islamic Dakwah Center of
Australia), IDCA ini bisa kita jumpai di Masjid Abu Bakr Al-Siddeeq - 361
Chisholm Rd, Auburn NSW 2144, Sydney Australia. Saya juga melihat beberapa
agenda IDCA yang sudah tidak asing lagi bagi para Aktifis Dakwah Kampus,
apalagi untuk para pejuang di LDF Almudarris.
Ada
beberapa kesamaan agenda di IDCA ( Islamic Dakwah Center of Australia) dengan
agenda-agenda dakwah kita di LDF Almudarris diantaranya :
1.
Weekly lesson. Biasanya disebut dengan Friday Night Lesson, kalau di Almudarris
mungkin kita kenal dengan Kajian Mingguan atau Kajian Rutin.
2.
Women’s classes. Kalau di Women’s classes mereka biasanya belajar tentang
Al-Quran untuk para wanita, kalau di Almudarris mungkin hampir sama dengan KIJ
(kajian Islam Jum’atan) setiap hari jumat jam 12.00 WIB.
3.
Men’s Classes. Di IDCA ini juga ada kelas khusus untuk para ikhwannya, kalau di
Almudarris kita kenal dengan MABIT ( malam Bina Iman dan Taqwa).
4.
Quran Tajweed School. Kalau di Almudarris kita kenal dengan nama Tahsin. Tetapi
Di IDCA, Quran Tajweed School ini hanya di khususkan untuk anak-anak saja.
Beberapa
agenda di atas memang mempunyai kesamaan, tapi tidak berarti sama persis.
Dakwah ini fleksible, di kondisikan sesuai dengan lingkungan dan dengan siapa
kita berhadapan, tetapi tidak boleh melenceng jauh dari cara-cara yang telah di
contohkan oleh Rasulullah SAW.
Saya
sangat bersyukur kepada Allah SWT karena telah memilih saya menjadi salah satu
kader yang di bentuk dan dibina oleh LDF Almudarris, begitu banyak
kenangan-kenangan indah yang terjalin bersama LDF Almudarris, LDF Almudarris
ibarat rumah pertama saya selama di Kampus Jantong Hate Masyarakat Aceh ini.
Walaupun sekarang saya tidak begitu aktif sebagai pengurus di LDF Almudarris,
tapi yakin lah wahai pejuang, LDF Almudarris masih berada di posisi pertama
dihati saya dibandingkan dengan organisasi yang lain.
Wahai
Almudarris, teruslah semangat dalam memberikan kontribusi-kontribusi besar
untuk dakwah ini, walaupun berbagai ujian dan cobaan terus menyapa disetiap
langkah kalian, tapi yakinlah bahwa, Allah melihat proses yang kalian lakukan sekarang.
Tetaplah semangat dalam mencetak kader-kader unggulan, yang nantinya akan
melanjutkan estafet dakwah, dan membawa dakwah ini ke arah yang lebih baik lagi
dari sekarang.
Wahai
pejuang Almudarris, walaupun sekarang adalah detik-detik terakhir kepengurusan
1433 H yang di pimpin oleh akh Wendi Septian, tapi yakinlah bahwa ini bukanlah
akhir dari segalanya, tapi ini adalah awal untuk memulai yang baru.
LDF
Almudarris bukan sekedar organisasi tapi dia adalah Rumah kita
I
love you so much LDF Almudarris
I
will not forget you forever. ^_^
Wallahu’alam.
Wassalam
Nurul
Akmal
FKIP
matematika 2009
(Penulis Adalah Ketua Bid.Keputrian LDF Almudarris 1432 H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar