MENUJU RUMAH ABADI
Oleh : Ilyana Simehatte
Oleh : Ilyana Simehatte
Kematian adalah satu perkara yang pasti akan menjemput manusia. Tak seorang pun dapat mengelak darinya. Walau di mana pun, pasti maut menjemputnya. Ketika tiba saatnya malakul maut menjemput, tak ada seorang pun yang bisa menangguhkannya. Kematian merupakan hal yang harus dilalui untuk menuju rumah abadi, rumah yang besarnya itu hanya beberapa meter saja tanpa cahaya serta tanpa keluarga yang menemani. Soooo...!!! sekarang tinggal menunggu waktu itu terjadi, tenannnnng semua pasti mendapatkan giliran, bedasarkan nomor cabut bukan nomor urut.
Allah SWT berfirman: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatimu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: ‘Ini adalah dari sisi Allah’, dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: ‘Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).’ Katakanlah: ‘Semuanya (datang) dari sisi Allah.’ Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun?” (An-Nisa’: 78)
Dunia ini hanya bagaikan dongeng belaka, kita harus tetap fokus untuk tujuan utama yaitu alam akhirat. Banyak hal-hal yang harus kita persiapan dalam masa penantian ini, jadi jangan pernah sia-siakan waktumu sobat. Karena kematian adalah satu perkara yang pasti, maka Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk senantiasa mengingatnya. Rasulullah SAW bersabda: “Perbanyaklah oleh kalian mengingat penghancur kenikmatan dunia.” yakni kematian. (HR. At-Tirmidzi dan An-Nasa’i, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwa’ul Ghalil no. 682)
Hikmah dari mengingat mati adalah agar seseorang mempersiapkan dirinya dengan amalan shalih untuk mendapatkan kebahagiaan di kehidupan berikutnya. Ingatlah wahai saudaraku, ketika seorang meninggal tidaklah bermanfaat baginya harta, anak-anak, dan keluarganya. Yang bermanfaat baginya hanyalah amalannya. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tiga perkara yang akan mengantarkan mayit: keluarga, harta, dan amalannya. Dua perkara akan kembali dan satu perkara akan tetap tinggal bersamanya. Yang akan kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tetap tinggal bersamanya adalah amalannya.” (Muttafaqun ‘alaih). Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu merindukan akhirat bukan dunia. Masa depan akhiratmu bergantung pada amalmu sendiri. Yukkkk berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan rumah terbaik disana kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar